Queen Victoria Building
Take from York Street. |
The Queen
Victoria Building has been described by Pierre Cardin as "the most
beautiful shopping center in the world". This outstanding example of
Byzantine architecture, which occupies an entire city block, was built in 1898
to replace the original Sydney Markets
Makna Mudik*
Arus mudik lebaran yang terjadi saat ini, kenaikannya begitu cukup
significant. Terlihat dari ruas-ruas jalan utama berbagai tempat mulai
ramai dilalui para pemudik. Orang-orang mulai berbondong-bondong
memadati setiap areal jalur transportasi mulai dari jalur darat, laut
dan udara. Seperti jalur darat misalnya, semua terminal bus dan stasiun
kereta api mulai diselimuti para penumpang yang hendak pulang ke kampung
halaman.
Dalam wikipedia, mudik adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. http://id.wikipedia.org/wiki/Mudik . Namun jika kita lihat di Indonesia, mudik sendiri merupakan salah satu kegiatan tahunan para perantau yang selalu dilaksanakan. Di indonesia, mudik sendiri tidak terlepas dengan adanya event di saat menjelang hari-hari raya besar. Namun tidak di semua hari raya besar para perantau selalu pulang ke kampung halamannya. Hari raya besar ini biasanya terkait dengan hari raya besar keagamaan. Misalnya disaat menjelang hari raya Idul Fitri.
Dalam wikipedia, mudik adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. http://id.wikipedia.org/wiki/Mudik . Namun jika kita lihat di Indonesia, mudik sendiri merupakan salah satu kegiatan tahunan para perantau yang selalu dilaksanakan. Di indonesia, mudik sendiri tidak terlepas dengan adanya event di saat menjelang hari-hari raya besar. Namun tidak di semua hari raya besar para perantau selalu pulang ke kampung halamannya. Hari raya besar ini biasanya terkait dengan hari raya besar keagamaan. Misalnya disaat menjelang hari raya Idul Fitri.
Gedung Mewah DPR dan Budaya Profesionalisme Kerja*
Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) kini kembali menuntut haknya. Setelah selesai
dengan rencana pembangun rumah aspirasi bagi rakyat. Kini anggota dewan
kembali meminta haknya yang lain. Disini hak yang mereka minta berbeda
dengan hak yang selalu diminta oleh rakyat. Rakyat biasanya meminta
untuk memperoleh penghidupan yang layak dari negara. Namun anggota dewan
meminta haknya untuk memperoleh sebuah gedung mewah untuk tempat mereka
bekerja. Sebuah gedung super mewah yang nilainya hampir Rp1,6 triliun.
Lagi-lagi kelayakan anggota dewan untuk menerima gedung baru yang super mewah tersebut dipertanyakan berbagai kalangan. Sudahkah para anggota dewan layak dan pantas menerima itu semua? Jika dibandingkan dengan budaya kerja anggota dewan selama ini yang kerjanya selalu bolong dan tertidur di waktu rapat sepertinya tidak layak untuk meminta gedung baru yang super mewah. Sepertinya anggota dewan lebih baik diberikan gedung baru yang sesuai dengan nilai hasil kerja mereka.
Langkanya Budaya Profesionalisme Kerja
Lunturnya Rasa Nasionalisme*
Kesilauan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang memunculkan sifat mererialistik dan mengabaikan pembangunan manusia.
Pada akhirnya mengakibatkan hilangnya eksistensi sumber daya manusia yang ada di setiap daerah. Sehingga masyarakat tidak memiliki keahlian dalam mengembangkan prodak daerah mereka masing-masing. Masyarakat makin lama makin terpuruk karena prodak daerah mereka mulai mati suri. Melihat apa yang terjadi di masyarakat, akhirnya membuat para pemerintah bersama-sama dengan penanam modal lebih deman memakai prodak dan ahli luar. Para pemerintah merasa lebih hebat dan bangga jika memakai prodak luar dan merasa kampungan jika memakai prodak hasil daerah.
Perlakuan pemerintah beserta pemilik modal terhadap rakyat Indonesia seperti mengabaikan hasil prodak daerah adalah sebuah tabiat yang menunjukkan penghianatan terhadap rasa nasionalisme. Masyarakat melihat perlakuan tersebut sama dengan tidak cinta tanah air. Sehingga pemerintah seperti telah putus sarap kemaluannya kerena terus menerus berkoak-koak pada masyarakat untuk menjunjung tinggi rasa nasionalisme. Sementara mereka yang berkoak-koak tidak sadar terhadap perbuatan mereka. Pemerintah hanya terus berkoak-koak untuk menjunjung tinggi nasionalisme tetapi mereka sendiri telah menghianatinya.
Pada akhirnya mengakibatkan hilangnya eksistensi sumber daya manusia yang ada di setiap daerah. Sehingga masyarakat tidak memiliki keahlian dalam mengembangkan prodak daerah mereka masing-masing. Masyarakat makin lama makin terpuruk karena prodak daerah mereka mulai mati suri. Melihat apa yang terjadi di masyarakat, akhirnya membuat para pemerintah bersama-sama dengan penanam modal lebih deman memakai prodak dan ahli luar. Para pemerintah merasa lebih hebat dan bangga jika memakai prodak luar dan merasa kampungan jika memakai prodak hasil daerah.
Perlakuan pemerintah beserta pemilik modal terhadap rakyat Indonesia seperti mengabaikan hasil prodak daerah adalah sebuah tabiat yang menunjukkan penghianatan terhadap rasa nasionalisme. Masyarakat melihat perlakuan tersebut sama dengan tidak cinta tanah air. Sehingga pemerintah seperti telah putus sarap kemaluannya kerena terus menerus berkoak-koak pada masyarakat untuk menjunjung tinggi rasa nasionalisme. Sementara mereka yang berkoak-koak tidak sadar terhadap perbuatan mereka. Pemerintah hanya terus berkoak-koak untuk menjunjung tinggi nasionalisme tetapi mereka sendiri telah menghianatinya.
Tekanan Pangan dan Kebijakan Praktis Pemerintah*
Naiknya
harga pangan yang secara continue membuat masyarakat menjerit.
Pemerintah pun akhirnya mengambil kebijakan praktis dengan cara
mengimpor pangan seperti beras dari luar negeri.
Dengan harapan, stok dan harga beras kembali normal seperti semula. Namun apakah harapan pemerintah itu akan tercapai dengan kebijakan praktisnya?
Masalah sandang dan pangan saat ini sudah mulai memasuki masa mengkawatirkan. Mengapa tidak, harga pangan terus mulai merangkak naik, ditambah lagi produksi pangan yang semakin berkurang. Kenaikan harga pangan seperti beras membuat masyarakat kecil semakin sulit dalam memenuhi kebutuhan dapur. Belum lagi ditambah dengan laju pertumbuhan penduduk yang mulai tidak terkendali. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Indonesia dalam proses pemenuhan permintaan pangan serta pemeliharaan giji bagi masyarakat.
Dengan harapan, stok dan harga beras kembali normal seperti semula. Namun apakah harapan pemerintah itu akan tercapai dengan kebijakan praktisnya?
Masalah sandang dan pangan saat ini sudah mulai memasuki masa mengkawatirkan. Mengapa tidak, harga pangan terus mulai merangkak naik, ditambah lagi produksi pangan yang semakin berkurang. Kenaikan harga pangan seperti beras membuat masyarakat kecil semakin sulit dalam memenuhi kebutuhan dapur. Belum lagi ditambah dengan laju pertumbuhan penduduk yang mulai tidak terkendali. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi Indonesia dalam proses pemenuhan permintaan pangan serta pemeliharaan giji bagi masyarakat.
Gunung Sinabung Bercerita
Gunung Sinabung Bercerita*
Add caption |
Peringatan yang harus segera diatasi oleh bangsa ini, sebab jika peringatan tersebut diabaikan maka dapat menimbulkan bencana besar bagi masyarakat kita.
Kali ini masalah yang datang yaitu di Tanah Karo- Medan yakni adanya letupan dan percikan api yang keluar dari Gunung Sinabung. Letupan dan percikan api yang ke luar dari Gunung Sinabung telah membuat kepanikan bagi warga yang tinggal di sekitar kaki Gunung Sinabung yakni desa Lau Kawar, Singgarang-garang, Kuta Rakyat, Simacem dan desa Sukanalu. Seluruh warga di desa tersebut kini telah mengungsi ke jambur yang ada di Brastagi dan Kabanjahe.
Letusan Gunung Sinabung minggu pagi telah membuat warga panik berhamburan meninggalkan pemukiman mereka. Ini disebabkan karena tidak adanya peringatan atau pemberitahuan sebelumnya terhadap warga yang tinggal di kaki Gunung Sinabung dari pihak yang berwenang. Kepanikan munggkin saja tidak akan terjadi andaikan aktivitas Gunung Sinabung diinformasikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Namun hal itu tidak diindahkan mengingat badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menempatkan Gunung Sinabung sebagai gunung tife B. Yakni Gunung Sinabung yang dikategorikan sebagi gunung berapi yang tidak aktif sehingga tidak perlu dikawatirkan keberadaannya.
Sampai Kapan Negera Kita Terus Mengimpor Pangan?
Sungguh ironis memang jika Indonesia yang dikenal
sebagai Negara Agraria yang memiliki jumlah penduduk 247 juta jiwa. Di mana
penduduknya mayoritas hidup sebagai petani mengalami kekurangan pangan seperti
beras dan kedelai. Hal ini tentu saja menimbulkan sebuah tanda tanya besar. Kenapa
hal ini bisa sampai terjadi dan sampai kapan?
Terjadinya kekurangan pangan tentu saja membawa
dampak pada naiknya harga pangan yang pada akhirnya membuat masyarakat kecil
kembali tercekik. Pemerintah pun kembali lagi mengambil
kebijakan sesaat yang sifatnya praktis yakni dengan cara mengimpor pangan dari
luar negeri. Dengan harapan, stok dan harga pangan bisa kembali normal.